Perjalanan sejarah kuliner dunia memang tak pernah lepas dari dua hal penting: tradisional dan modern. Kedua faktor ini telah membentuk ragam kuliner yang kita nikmati hingga saat ini.
Dalam perjalanan sejarah kuliner dunia, tradisional menjadi pijakan utama dalam pembentukan berbagai jenis masakan. Menurut ahli sejarah kuliner, Prof. James Smith, “Tradisi kuliner adalah warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap generasi.”
Salah satu contoh kuliner tradisional yang terkenal hingga kini adalah sushi dari Jepang. Dengan bahan utama nasi dan ikan segar, sushi telah menjadi ikon kuliner Jepang yang dicintai oleh banyak orang di seluruh dunia.
Namun, dalam perkembangan zaman, kuliner dunia tidak bisa lepas dari sentuhan modern. Chef terkenal, Gordon Ramsay, pernah mengatakan, “Inovasi dalam dunia kuliner adalah kunci untuk terus berkembang dan tetap relevan di tengah persaingan yang semakin ketat.”
Kuliner modern seperti molecular gastronomy dan fusion food menjadi tren yang digemari oleh banyak orang di era digital ini. Teknik-teknik canggih dalam memasak dan kombinasi bahan makanan dari berbagai budaya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kuliner.
Sejarah kuliner dunia telah membuktikan bahwa perpaduan antara tradisional dan modern menjadi kunci kesuksesan dalam mempertahankan keberagaman kuliner di berbagai belahan dunia. Bagi kita, sebagai konsumen, penting untuk tetap menghargai dan menjaga warisan kuliner yang telah ada sekaligus terbuka terhadap inovasi-inovasi baru yang muncul di dunia kuliner. Karena, seperti yang dikatakan oleh chef terkenal, Julia Child, “People who love to eat are always the best people.”